dayat search

Rabu, 27 Juli 2011

 






1. pengabdian kepada Allah

Mengabdikan diri yaitu menghambakan diri. Seorang yang mengabdi kepada raja hatuslah setia dan tunduk kepada raja. Ia harus mendengan dan memperhatikan perkataan junjungannya. Segera datang jika di panggil dan segera berangkat jika di suruh. Seorang abdi pasti di murkai rajanya jika ia mekanggar perintahnya. Allah adalah raja dari segala raja, manusia adalah abdi atau hamba-nya, maka harus mengabdi kepa-nya. Allah mencitakan manusia, maka Allah pula yang lebih pantas manusia sembah. Dari pada-Nya awal segala kejadian dan kepada-Nya pula akhir segala ciptaan, Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, kita milik Allah dan kepa-Nya pula kita kembali. Hidup dan kehidupan manusia di alam ini akan sia-sia jika mereka tidak mengabdi kepada penciptanya.

Sebagai mana Firman Allah S.W.T.  :

dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainan supaya mereka menyembah-ku “  (QS, Az Zariyat : 56).

Allah mencptakan manusia dengan seindah-indah bentuknya, di ciptakan pula alam untuk manusia, dengan akalnya manusia mengelola alam. Dari alam pula manusia membuat perlengkapan hidupnya. Bahan makanan. Minuman, pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya, semua telah di persiapkan untuk kebahagiaan manusia. Tugas manusia hanya satu, yaitu beribadah kepada ALLah S.W.T.
  
2.    Pengabdian kepada orang tua 

Setelah mengabdi kepada Allah S.W.T. manusia diperintahkan untuk mengabdi atau berbakti kepada orang tua (ibu/bapak)nya. Hampir seluruh manusia mengalami hidup dalam kandungan ibunya. Dengan jerih atau letihnya ibu mengandung dan menyusui bayinya. Ditimang-timang bayinya dengan penuh kasih dan sayang. Pada waktu malam , sering kaliorang tua tidak bisa tidur dengan nyenyak di karenakan anak bayinya sering menangis minta minum, kadang-kadang  si bayi menangis karena badannya demam. Mereka sangat gelisah dengan keadaan bayinya. Jika bayinya tidur, bahagia rasanya hati mereka. Dijaganya bayi itu jangan sampai ada seekor nyamuk yang menggit kulitnya. Kemudia, setelah kanak-kanak, ia didik dan di masukan sekolah agar kelak nanti anaknya menjadi manusia yang berguna bagi dirinya, orang tua, maupun lingkungannya.
Bayi itu sekarang sudah besar yaitu kita umat manusia, maka wajiblah bagi kita berbakti kepada ibu dan bapak kita. Berbakti kepada orangtua bukan hanya sekedar balas saja, tetapi di wajibkan Allah S.W.T.
Sebagai mana Firman Allah S.W.T sbb :
 
            [23] Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS. Al Isra : 23)
   

            [24] Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
            “(QS. Al Isra : 24)
           
            Pengertian ayat di atas memberikan pelajaran bahwa cara mengabdi kepada kedua orang tua yaitu :
Ø  Tidak boleh berkata “ah”, kepada mereka, karena menyakitkan hatinya
Ø  Tidak boleh membentak apa yang di katakan oleh orang tua
Ø  Ucapkan dengan ucapan yang sopan dan santun
Ø  Merendahkan diri karena kasih sayang kepada mereka
Ø  Slalu mendo’akan agar Allah selalu mengasihi dan menyayangi mereka

3.    Pengabdian kepada masyarakat

Masyarakat adalah tempat kita dapat hidup saling membutuhkan. Orang tidak akan sempurna hidupnya jika tidak di bantu oleh warga masyarakat lingkungan. Kita butuh makan, untuk makan nasi harus beli beras. Beras tidak akan ada jika pak tani tidak menanam. Nasi saja juga kurang sempurna jika tidak ada lauk-pauknya. Lauk-pauk  kerupuk saja harus di beli di warung, di warung tidak bakal ada jika pabrik kerupuk tidak membuat. Untuk membuat perlu karyawan yang banyak. Cukup makan saja juga tidak sempurna jika tidak berpakaian. Pakaian, celana/baju tidak akan ada jika tidak ada kain, untuk menenun kain, pabrik butuh karyawan yang banyak. Demikian seterusnya, bermasyarakat mesti salung tolong  menolong karena saling membutuhkan.
Dengan kerja sama menyebabkan yang sulit menjadi mudah dan yang berat menjadi ringan. Tolong-menolong membuat hidup terasa damai, karena adanya kerukunan dan rasa senasib. Saling membenci, membuat rumah yang lapang terasa sempit. Saling bermusuhan, tidur tidak akan nyaman dan hati diliputi oleh dendam.
Sebagai mana firman Allah S.W.T.  yang artinya sbb : 
“ Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran “